PENURUNAN TEKANAN UAP LARUTAN BESERTA SOAL

PENURUNAN TEKANAN UAP LARUTAN BESERTA SOAL


Pengertian Tekanan Uap Jenuh


Jika zat cair dimasukkan ke dalam suatu ruangan tertutup maka zat tersebut akan menguap hingga ruangan tersebut jenuh. Pada keadaan ini proses penguapan tetap berlangsung dan pada saat yang sama juga terjadi proses pengembunan. Laju penguapan sama dengan laju pengembunan. Keadaan ini dikatakan terjadi kesetimbangan dinamis antara zat cair dan uap jenuhnya. Artinya bahwa tidak akan terjadi perubahan lebih lanjut tetapi reaksi atau proses yang terjadi masih terus berlangsung. Tekanan yang disebabkan oleh uap jenuh dinamakan tekanan uap jenuh. Besarnya tekanan uap jenuh dipengaruhi oleh jumlah zat dan suhu. Makin besar tekanan uap suatu cairan, makin mudah molekul-molekul cairan itu berubah menjadi uap. Untuk mengetahui penurunan tekanan uap maka pada tahun 1880-an kimiawan Perancis F.M. Raoult mendapati bahwa melarutkan suatu zat terlarut mempunyai efek penurunan tekanan uap dari pelarut.


Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa jumlah partikel pelarut pada pelarut murni (Gambar A) di permukaan lebih banyak dibandingkan pada larutan (Gambar B). Partikel-partikel pada larutan lebih tidak teratur dibandingkan partikel-partikel pada pelarut murni. Hal ini menyebabkan tekanan uap larutan lebih kecil daripada pelarut murni. Inilah yang dinamakan penurunan tekanan uap jenuh.


Contoh Soal Dan Pembahasan

1. Tekanan uap air pada suhu 25 0C adalah 23,76 mmHg. Jika pada suhu yang sama, kedalam 900 mL air ditambahkan urea (Mr = 60 g/mol), tekanan uap larutan menjadi 22,84 mmHg. Penurunan tekanan uap larutan tersebut adalah…
Diketahui:
T = 25 0C
P0 = 23,76 mmHg.
V = 900 mL
Mr = 60 g/mol.
P = 22,84 mmHg.
Ditanya: ΔP = …
Jawab:
ΔP = P0 – P = 23,76 mmHg – 22,84 mmHg = 0,92 mmHg

2. Fraksi mol urea dalam air adalah 0,5. Tekanan uap air pada 20°C adalah 17,5 mmHg. Berapakah tekanan uap jenuh larutan tersebut pada suhu tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui : xA = 0,5
P0 = 17,5 mmHg
Ditanya : P …?
Jawab : ΔP = xA ⋅ P0
= 0,5 ⋅ 17,5 mmHg
= 8,75 mmHg
P = P0 – ΔP
= 17,5 mmHg – 8,75 mmHg
= 8,75 mmHg
loading...

Comments

Popular Posts